00.06
0
Awal yang sulit menyendiri karena berfikir tidak pernah benar.
Semua orang terlihat mengasihi sesorang yang mereka sendiri tidak pernah tau siapa dia.
Terpaan kerinduan mereka terhadap orang asing lebih terasa dibandingkan merindukan orang yang mereka kenal.
Aku telah berjalan lama mengasihi beberapa orang yang aku anggap benar, ternyata kebenaran tiak pernah ada dalam fikiranku.
Lelah, sangat lelah aku teah menyia-nyiakan waktuku untuk hal yang tidak pernah aku rasakan.
Aku hilang, aku tidak tau berapa banyak kerinduan aku lepaskan ke alam bebas.
Menganggap sampah yang belum jelas hanya karena waktu yang menjelaskan.
Aku berkelana mencari sesuatu yang benar-benar dianggap kiblat, tapi bukan sesat hanya sesaat.
Kuterlepas dengan tenang, kumulai semua dengan batu-batu bernyawa yang terkadang berpindah karena tidak nyaman.
Satu dari mereka sangat indah, hanya saja menyimpan keindahan itu sendiri dan ternyata orang lain cepat mengambil sari keindahan.
Kenyataan membuat jauh lebih ke dalam tanpa tau apa bisa kembali ke atas.
Kumulai lagi dengan bebas, kenapa terlalu bebas? tidak berhadapan dengan binatang karena aku bernafas.
Kita terpisah jauh karena lautan dan berharap kembali ke daratan dengan memanfaatkan sinarmu yang akan membuat lebih dekat.
Aku tertawa karena bodoh.
Aku terdiam karena tidak puas.
Dan aku mengerti kau indah dengan duniamu karena terlepas dari aturan.
Sementara aku akan terus berdiri menanti semyum yang harus di bayar dengan kepercayaan.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar